Rabu, 20 September 2017

resensi buku Sejarah Indonesia







Judul buku          : Sejarah Indonesia II
Penulis                : Drs. Djakariah, M. pd.
Penerbit              : Penerbit Ombak
Tebal buku          : 126 Halaman

Rangkuman       
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama dan budaya islam di Indonesia
Pada masa Khulafaur Rasyidin agama Islam menyebar keseluruh
Asia Barat. Pada abad ke-7 M, Indonesia telah dilalui oleh para pedagang islam.
Pada abad ke-11 sampai ke-13 agama Islam berkembang pesat di Indonesia. Ketika itu
di Indonesia berdiri sebuah kerajaan besar yaitu kerajaan Sriwijaya. Namun kerajaan
itu sudah mulai mundur sehingga pengontrolan terhadap daerah pesisir kurang. Hal
itu digunakan oleh para pedagang untuk mendirikan kerajaan Islam pertama di
Indonesia yaitu kerajaan Samudra Pasai.
Pada abad ke-13 hingga 15 di Jawa berkembang kerajaan
Majapahit. Setelah Majapahit mundur daerah Bandar mulai memperkuat diri dengan
mendirikan kerajaan Demak pada 1500 M.
Berdasarkan pendapat para ahli disimpulkan golongan pembawa
dan penyebar agama Islam berasal dari pedagang Arab dan India. Agama Islam
disebarkan dengan jalan damai yaitu melalui sarana perdagangan, perkawinan,
pendidikan, dan kesenian.
Berdiri dan berkembangnya kerajaan-kerajaan yang bercorak islam di pulau Sumatra
Pada abad ke-12 Sriwijaya mulai menunjukkan kemundurannya. Kemunduran
itu dipercepat pula oleh usaha kerajaan Singosari di Jawa yang mulau mengadakan
ekspedisi pamalayutahun 1275 dan berhasil merebut melayu dari Sriwijaya. Sejalan
dengan kemunduran Sriwijaya, maka pedagang-pedagang muslim lebih berkesempatan
untuk mendapat keuntungan dagang dan politik. Maka munculah kerajaan Islam yang
bernama Samudra Pasai di pesisir timur pantai Aceh.
Selama akhir abad ke-16, Aceh tetap merupakan suatu kekuatan
militer yang sangat penting di kawasan Selat Malaka. Tetapi Negara ini sering
dihambat pertikaian dalam negri. Antara 1571-1607, Aceh diperintah oleh delapan
orang Sultan. Masa kejayaan Aceh terdapat pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda 1607-1636
Kedatangan bangsa Eropa di Indonesia
Factor pendorong bangsa Eropa melakukan perjalanan samudra
antara lain faktor politik, ekonomi, kemajuan iptek. Dan petualangan. Portugis dating
ke Indonesia dengan jalan menyusuri pantai Barat Afrika ke selatan dan tiba di
Tanjung Pengharapan tahun 1496. Ekspedisi ini dipimpin oleh Bratolomeus Diaz. Perjalanan
itu dilanjutkan oleh Vasco Da Gama yang berhasil berlayar ke Calikut, India. Dari
India D’al Buqerque menyerang Malaka pada 1511. Tahun 1512 Portugis berhasil
sampai di Maluku dan menanamkan kekuasaan disana.
Pada 1595. Ekspedisi Belanda siap berlayar ke Hindia Timur
yang dipimpin Cornelis de Houtman. Tahun 1596 mereka tiba di Banten dan kembali
ke Belandan tahun 1597. Melihat keuntungan yang dibawa mulailah terjadi
persaingan perusahaan ekspedisi Belanda yang saling memperebutkan rempah-rempah
di Indonesia. Untuk menghindari persaingan, tahun 1602 dibuatlah kongsi dagang
bernama VOC.
Indonesia dijajah oleh VOC 1605-31 Desember 1799
Tujuan didirikan nya VOC adalah untuk mencapai monopoli
perdagangan rempah-rempah di Indonesia. VOC memiliki wewenang berdasarkan hak
oktroi yang diberikan oleh parlemen. Pada Februari 1605 armada VOC bersekutu
dengan Hitu menyerang Portugis di Ambon. Belanda melakukan dominasi politik,
eksploitasi ekonomi, dan penetrasi budaya yang berdampak membuat bangsa
Indonesia menderita.
Perjuangan rakyat di Sumatra Melawan Penjajah Portugis dan Belanda
Portugis dating tidak hanya berdagang. Mereka dating atas
nama Negara. Karena itu tindakannya lebih bersifat politik dari pada sifat
dagangnya. Pada pertengahan abad-16 Aceh merupakan kekuatan yang mengancam
Portugis di Malaka karena Aceh merupakan sekutu Turki. Banyak bantuan yang
dikirimkan Turki ke Aceh. Aceh juga mendapat bantuan dari kalikut dan Jepara. Keinginan
Portugis menyerang Aceh tidak terpenuhi karena mereka tidak memiliki armada
yang mencukupi. Terlebih lagi keadaan Eropa menyebabkan Portugis tidak dapat
mengambil tindakan terhadap Aceh.
Perjuangan rakyat pulau Jawa melawan penjajah Belanda
Pertentangan antara Banten dan Belanda memuncak setelah
Kompeni menduduki Jayakarta 1619. Perlawanan Banten ditingkatkan setelah Sultan
Ageng Tirtayasa naik tahta. Tahun 1656 sejumlah kapan VOC berhasil dirampas
oleh orang Banten. Tetapi VOC berhasil menundukkan Bnaten dengan mempengaruhi
putra mahkota supaya melawan ayahnya.

Kelebihan dan kekurangan

Buku ini dikemas dengan periodesasi periodesasi yang cukup
jelas sehingga tidak membuat bingung pembaca. Bahasa yang digunakan juga mudah
dipahami baik oleh orang dewasa maupun anak sekolah menengah pertama ataupun
menengah atas. Buku ini dilengkapi dengan soal beserta pembahasannya yang juga
membantu untuk belajar. Namun buku ini tidak dilengkapi dengan gambar-gambar
yang memperjelas sehingga membuat bosan pembaca karena berisi tulisan semua.
Namun layak nya suatu karya, meskipun memiliki kekurangan
buku ini layak untuk dijadikan refrensi dalam belajar sejarah terutama sejarah
nasional Indonesia.
TERIMAKASIH